Senin, 22 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)
>> Di Sepatan, Kabupaten Tangerang
Pabrik pengolah bijih besi PT Polindo Utama di Jalan Kali Bayur, No 118, Lebak wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang, disatroni kawanan pencuri, Senin (22/2) dini hari. Uang sebesar 100 ribu US$ dan Rp 80 juta di dalam brankas serta puluhan laptop raib digasak.
SEPATAN, SN—Ini merupakan kejadian kedua yang dialami PT Polindo Utama. Pada September 2009 lalu, pabrik pengolahan bijih besi itu juga disatroni kawanan perampok. Akibatnya, uang sekitar Rp 800 juta, puluhan laptop serta tiga unit mobil perusahaan dibawa kabur pelaku.
Informasi yang diperoleh Satelit News di lokasi kejadian, kemarin, aksi kawanan maling ini diketahui setelah salah satu karyawan perusahaan itu, Udin, 30, hendak membersihkan kantor yang kaget melihat kondisi kantor terutama di lantai pertama dan kedua berantakan.
Kawanan maling masuk ke area pabrik dengan memanjat pagar di samping pabrik, dan menerobos kawat berduri yang terpasang di atas tembok. Selanjutnya mereka masuk ke kantor perusahaan bijih plastik itu melalui plafon atas gedung tersebut, dimana di lokasi itu terdapat satu pintu masuk ke area kantor yang tidak dikunci. Kebetulan, pada dini hari kemarin itu, keadaan perusahaan sedang sepi. Hal ini membuat kawanan maling leluasa menjarah isi kantor.
Direktur Operasional PT Polindo Utama, Daniel mengungkapkan, dalam aksinya komplotan pencuri berhasil menggasak sedikitnya 20 komputer jinjing (laptop) yang ada di lantai dasar. Tak hanya itu, setidaknya uang tunai senilai Rp 80 juta milik koperasi perusahaan dan uang perusahaan yang mencapai kurang lebih 100 ribu US$ atau senilai Rp 970 juta juga raib dari brankas yang ada di lantai dua. “Kerugian pasti belum bisa kita prediksi, tapi yang pasti mencapai miliaran rupiah,” terang Daniel kepada Satelit News, kemarin.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan, jika aksi pencurian yang dilakukan lebih dari satu orang ini melibatkan orang dalam. Sebab, kawanan pencuri tersebut sepertinya hafal betul seluk beluk perusahaan, temasuk di antaranya keberadaan pintu yang jarang terkunci di plafon atas gedung.
Polisi yang mendapatkan laporan adanya kasus perampokan langsung mendatangi lokasi pabrik. Di situ, petugas dari Polsek Sepatan dan Polres Metro Tangerang Kabupaten mendata dan memeriksa semua karyawan di pabrik itu. Polisi juga menurunkan anjing pelacak untuk mengendus keberadaan perampok.
Tak hanya di areal pabrik, petugas kepolisian juga melakukan penyisiran di lingkungan sekitar pabrik. Dalam penyisiran ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga milik pelaku, seperti sepasang sepatu boot, serta bambu yang masih tersandar di tembok samping pabrik, yang diduga digunakan pelaku untuk masuk ke areal pabrik.
Kapolsek Sepatan, AKP Tamad Surita membenarkan adanya aksi pencurian tersebut. Namun, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah komplotan perampok yang menyebabkan kerugian perusahan mencapai miliaran rupiah ini. “Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi,” kata Tamad.
Namun, lanjutnya, dari hasil olah TKP sementara, para tersangka diperkirakan masuk ke areal pabrik dengan memanjat tembok samping dengan menggunakan bambu, lantas masuk ke area kantor melalui plafon atas gedung.
Aksi pencurian ini bukan kali pertama dialami PT Polindo Utama, September 2009 lalu, perusahaan ini juga disatroni kawanan perampok yang berjumlah 15 orang. Saat itu, kawanan perampok bersenjata api dan senjata tajam masuk ke areal pabrik dengan membobol pagar.
Kawanan perampok bertopeng yang beraksi pagi dini hari tersebut berhasil menggondol dua brankas berisi uang 800 juta rupiah yang merupakan gaji dan THR para karyawan, serta melarikan 3 unit mobil perusahaan dan puluhan laptop setelah sebelumnya melumpuhkan penjaga keamanan dan sejumlah karyawan yang tengah bekerja. (unsiyah/deddy)